Sabtu, 29 Desember 2012

PEMIKIRAN AL-FARABY TENTANG HIERARKI WUJUD SECARA EMANASI


PEMIKIRAN AL-FARABY 
TENTANG HIERARKI WUJUD SECARA EMANASI

Oleh : Suharyanto dan M.Irham Roihan [1]

A.    PENDAHULUAN

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Ali-‘Imran : 18)

   Sebelum diskusi dimulai, sebagai bentuk brainstorming untuk kawan-kawan santri Pondok Pesantren UII 2010, perkenankanlah penulis untuk berusaha menggiring diskursus ini ke dalam sebuah paradigma bahwa ajaran dasar dalam Islam adalah Tauhid (kemaha-Esa-an Tuhan). Ulama Islam, baik dari kalangan mutakallim atau teolog, maupun dari kalangan filosof dan sufi, ingin memurnikan konsep kemaha-Esa-an Tuhan itu semurni-murninya. Dalam hal ini Al-Faraby yang merupakan salah seorang filososof termasyhur juga sesungguhnya bermaksud untuk membela dalam me-Mahasuci-kan teori keTuhanan yang dibalut dengan penalaran logis murni.

Berangkat dari ayat yang tertera diatas, sesungguhnya ayat tersebut dapat dijadikan sebagai stimulus dan landasan filosofis dalam memahami wujud dan Ke-Esa-an Tuhan menurut Al-Faraby. Berdasarkan firman Allah SWT tersebut diatas, dapatlah diperhatikan bahwa pengertian “bukankah kesaksian akan tiadanya Tuhan yang wajib disembah dan diibadahi di alam semesta  nan luas tak terbatas ini melainkan hanya Allah SWT semata tersebut dimulai oleh Allah SWT sendiri?” Kemudian oleh para malaikat dan barulah orang-orang yang berilmu pengetahuan.[2]

Jumat, 28 Desember 2012

MENGGAPAI DUNIA DENGAN FITRAH MANUSIA


MENGGAPAI DUNIA DENGAN FITRAH MANUSIA
Oleh : Muh. Irham Roihan*

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Ar-ruum :30)”


Untuk memulai tulisan ini, penegasan terhadap interpretasi kata “fitrah Allah” nampaknya perlu dimunculkan, agar nantinya tulisan ini dapat difahami secara utuh dan tidak memunculkan multi-interpretasi. Dalam bahasa arab, Fitrah dengan segala bentuk derivasinya mempunyai arti belahan (syiqah), muncul (thulu), kejadian (al-ibtida), penciptaan (khalqun), dan sifat pembawaan yang sejak lahir. Fitrah juga mengandung pengertian bahwa Allah menciptakan ciptaan-Nya dan menentukan tabiatnya untuk berbuat sesuatu, termasuk manusia yang diciptakan untuk mempunyai naluri beragama (agama tauhid). Pada dasarnya naluri manusia adalah untuk menemukan Tuhan, dan cara untuk menemukan Tuhan adalah melalui cara-cara yang terdapat dalam ajaran agama sehingga manusia dapat menjalani kehidupannya secara “sadar”. Maka sangat tidak wajar apabila ada seorang manusia yang tidak beragama tauhid. Konstruksi berfikirnya kemudian menjadi seperti ini “untuk mengenali dirimu maka kenalilah siapa Tuhanmu dan untuk mengetahui siapa Tuhanmu maka kenalilah agamamu.” Oleh karena itulah manusia sangat membutuhkan Tuhan dan kebenaran ajaran agama, karena apabila tidak implikasinya jelas ia tidak akan bisa mengenali dirinya sendiri.

Senin, 03 Desember 2012

SYAHADA - TABAH

TABAH
By : Syahada Nasyid


Syahada Nasyid

Masalah slalu datang berganti menimpa manusia...

Rasa sabarlah hiasi hati tuk hadapi semua...

Jangan bersedih jangan berduka atas yang tlah kau alami..

Yakinkan saja akan berlalu berganti bahagia...


Reff :

Hapuskan kesedihan yang engkau rasakan..

Tabah menghadapi sgala cobaan…ooo

Tuhan selalu menyertai dan mengiringi langkahmu

Wahai teman…

Link Download :
Reverbnation : http://www.reverbnation.com/play_now/15365958
4shared         : http://www.4shared.com/mp3/eoSJy6_2/Syahada_Tabah.html