Selasa, 26 Februari 2019

Catatan Tentang Rasionalisasi Ke-Esa-an Tuhan



Bismillahirrahmanirrahim...

Segala apa yang ada dibumi dan dilangit hanyalah milik-Mu.
Aku meyakini itu..
Engkau adalah Maha Esa, tiada Tuhan selain Engkau.
Hingga saat ini akupun masih megimani itu.

Dalam keadaan yang sangat memerlukan tenaga ekstra untuk belajar materi Tata Usaha Negara, aku justru menulis dan memikirkan hal lain. Ini adalah tulisan sederhana yang mudah-mudahan dapat memberikan secercah pencerahan keilmuan, sekaligus spritual.

Merasionalisasikan Ke-Esa-an Tuhan sebagai sesuatu yang Immateri itu adalah bukan sesuatu yang mustahil. Sirkulasi Nalar Bayani, nalar Burhani, dan nalar 'Irfani menjadi suatu hal yang harus difahami bahwa ketiganya adalah 1, tidak terpisah. Agar dalam memahami ke-Esa-an Tuhan pun tidak parsial.  Pertanyaan sederhananya begini : Apakah air yang tumpah dari sebuah gelas "sama" dengan air yang berada di dalam gelas?"
Ya, tentu saja sama! Karena ia berasal dari sumber yang sama. Begitupun Tuhan dengan Makhluknya. Setiap manusia (sebagai makhluk) pun pasti memiliki unsur Ke-Tuhan-an, karena (sekali lagi), ia berasal dari sumber yang sama.

[Catatan Kuliah Filsafat Dalam Islam Bersama Pak Mudzoffar]